Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-ciri Ikan Lele yang Keracunan dan Solusinya

Tidak sedikit peternak di Indonesia yang memilih untuk membudidayakan ikan lele. Alasannya karena ikan lele merupakan ikan air tawar yang sangat mudah dipelihara. Ikan ini mempunyai daya tahan yang tinggi. Kemampuan bertahan hidup ikan lele patut diacungi jempol. Ikan ini mampu bertahan hidup di air yang kondisinya tidak terlalu baik. Selain itu, ikan lele juga tidak pilih-pilih soal makanan. Semua pakan yang Anda berikan akan dilalapnya dengan cepat.
Ikan lele memang bisa hidup di kolam yang kondisi airnya tidak terlalu baik. Tapi bukan berarti Anda lantas boleh memelihara ikan ini di air yang kotor. Sebaiknya kondisi air yang digunakan untuk memelihara ikan lele tetap diperhatikan dengan baik, termasuk tentang kualitas dan kebersihannya. Sebab bukan tidak mungkin air yang mutunya buruk tersebut akan berdampak negatif bagi ikan lele. Air yang kotor bisa mengakibatkan ikan mengalami keracunan.
Kasus keracunan pada ikan lele lebih sering terjadi pada ikan-ikan yang dipelihara di kolam terpal, kolam beton, atau kolam bukan tanah lainnya. Penyebabnya yaitu kolam tersebut tidak mampu menguraikan kotoran-kotoran ikan lele dan sisa pakannya sehingga mengakibatkan terjadinya ledakan amonia. Inilah yang membuat ikan lele menjadi keracunan. Hal ini berbeda dengan kolam tanah yang bisa menguraikan kotoran.
ciri-ikan-lele-keracunan.jpg
Adapun ciri-ciri ikan lele yang mengalami keracunan amonia antara lain :
  1. Penampilan ikan lele terlihat lesu dan lemas
  2. Ikan lele cenderung mengapung di permukaan air
  3. Perilaku ikan lele sering tampak meloncat-loncat ke udara
  4. Populasi ikan lele berkumpul di saluran pemasukan air
  5. Air di kolam mengeluarkan bau yang sangat busuk
Kandungan amonia di dalam air dalam jumlah yang besar sanggup meracuni ikan lele sehingga menyebabkan ikan tersebut mati secara mendadak. Terdapat dua bentuk amonia terlarut di dalam air yaitu amonia tidak terionisasi (NH3) yang bersifat sangat beracun dan amonia terionisasi (NH4+) yang tidak terlalu beracun. Daya racun amonia ini dipengaruhi oleh pH dan suhu air. Semakin tinggi pH atau suhu air, maka semakin tinggi juga daya racun amonia.
Sebagai peternak ikan lele, Anda perlu waspada terhadap amonia yang terkandung di dalam air kolam pemeliharaan. Anda bisa mencegah terjadinya kasus keracunan ikan lele akibat amonia melalui kiat-kiat sebagai berikut :
  1. Tingkatkan kadar oksigen yang terlarut di dalam air dengan memasang aerator. Pemakaian aerator ini begitu penting, terutama pada sistem pembudidayaan ikan lele menggunakan bioflock.
  2. Kurangi jumlah pakan yang terbuang dengan manajemen pemberian pakan yang baik. Sisa pakan yang mengendap di dasar air akan menaikkan kadar amonia. Jadi Anda perlu memberikan pakan secara bijaksana.
  3. Lakukan penggantian air di kolam secara berkala untuk menurunkan konsentrasi amonia di dalam air. Setiap 1 minggu gantilah 30% volume air. Kemudian lakukan penggantian seluruh air setiap 3 bulan.
  4. Gunakan probiotik pereduksi N (nitrosomonas atau nitrobacter). Kami sangat merekomendasikan pemakaian probiotik ini, khususnya pada sistem budidaya ikan lele dengan air yang terbatas.

Post a Comment for "Ciri-ciri Ikan Lele yang Keracunan dan Solusinya"