Cara Mencegah Kanibalisme Pada Ikan Lele
Ikan lele mempunyai sifat kanibalisme yang cukup tinggi. Biasanya ikan lele yang berukuran lebih besar memiliki kecenderungan untuk memangsa ikan lele lain yang ukurannya jauh lebih kecil. Kasus yang paling sering terjadi adalah induk ikan lele akan memangsa anak-anaknya sendiri atau ikan lele akan memangsa temannya yang memiliki pertumbuhan lamban. Sebagai peternak, Anda harus mencegah peristiwa ini agar tidak terjadi karena dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar.
Pada metode budidaya ikan lele yang dilaksanakan secara intensif, masalah kanibalisme pada ikan lele sudah bisa diatasi dengan memindahkan induk sesegera mungkin sesaat setelah proses pemijahan sudah selesai dilakukan. Namun kasus kanibalisme antara sesama benih ikan lele sampai saat ini belum teratasi. Faktanya sifat kanibalisme ini mulai muncul sejak habisnya sel kuning telur yang menyuplai makanan pada ikan lele anakan yaitu 3-4 hari sejak ikan tadi menetas dari telur dengan panjang tubuh sekitar 8 mm.
Munculnya sifat kanibalisme pada ikan lele ini dipicu oleh berbagai faktor. Faktor utamanya yaitu perbedaan ukuran tubuh. Hal ini biasanya terjadi lantaran perbedaan kecepatan laju pertumbuhan antara ikan lele sehingga mengakibatkan postur tubuhnya tidak sama. Ikan lele yang berukuran besar akan lebih mendominasi. Aspek genetika, kesehatan, ketahanan tubuh. Kesempatan, dan keagresifan dalam mencari makanan menjadi penyebab utama mengapa pertumbuhan ikan lele bisa bervariasi.
Faktor lainnya yang menyebabkan timbulnya kanibalisme pada ikan lele ialah tidak adanya pola sortir yang bertujuan untuk memisahkan ikan-ikan lele berdasarkan ukurannya. Ikan lele yang ukurannya seragam harus ditempatkan di dalam kolam yang sama. Kalau tidak, ikan yang ukurannya besar akan lebih mendominasi dan menjadikannya rakus. Lama kelamaan peluang untuk memangsa ikan lele lain yang ukurannya lebih kecil pun terbuka lebar.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya peristiwa kanibalisme pada ikan lele antara lain :
Tahap Pemijahan Benih
- Pisahkan Larva dari Induknya
Ikan lele indukan yang telah berhasil melakukan pemijahan harus segera dikeluarkan dari kolam pemijahan. Biarkan nanti larva-larva ikan lele hidup mandiri tanpa induk. Justru cara ini akan mempermudah kita dalam memeliharanya karena hampir tak ada gangguan sama sekali. Indukan ikan lele yang telah selesai memijah biasanya menjadi sangat agresif dan lapar sehingga tidak segan memakan telur-telurnya sendiri.
- Percepat Penebaran Benih
Anda harus melakukan proses penebaran benih ke kolam atau bak pemeliharaan secepat-cepatnya. Setidaknya waktu pemeliharaan larva di kolam pemijahan tidak boleh lebih dari 10 hari. Semakin cepat dipindahkan ke kolam pemeliharaan yang ukurannya lebih luas, maka semakin bagus. Sehingga larva dapat tumbuh dengan baik, bergerak secara leluasa, dan terhindar dari suasana yang kompetitif.
- Perbanyak Petak Pendederan
Anda harus menyiapkan petak pendederan dalam jumlah yang cukup banyak. Jangan biarkan populasi bibit ikan lele di suatu petak terlalu banyak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh keterbatasan jumlah petak pendederan sehingga Anda terpaksa menebarkannya ke petak yang sudah ditempati oleh ikan lele lain yang ukurannya lebih besar. Postur ikan yang tidak berimbang dapat memicu terjadinya kanibalisme meskipun populasinya tidak terlalu tinggi.
- Buat Jadwal Penyortiran
Selain penyortiran ketika melakukan panen benih ikan lele, penyortiran juga tetap harus dilaksanakan secara teratur dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya di tengah-tengah masa pemeliharaan, kita juga perlu melakukan proses penyortiran. Proses ini bisa Anda lakukan setiap 10 hari sekali sampai 3 kali penyortiran. Dengan demikian diharapkan kondisi bibit ikan lele di dalam kolam senantiasa seragam.
Tahap Pembesaran Benih
Upaya-upaya yang dapat dilakukan di antaranya :
- Memanfaatkan benih ikan lele pada penyortiran ketiga sebagai pengendali sifat kanibalisme.
- Mengendalikan jumlah populasi ikan lele di dalam kolam maksimal sebanyak 250 ekor/m2 untuk menghindari kepadatan.
- Meningkatkan kesuburan media pemeliharaan, memastikan ketersediaan oksigen, dan mengatur pH air secara intensif.
- Menggunakan pakan yang benar-benar sudah matang untuk menjamin ketersediaan pakan di dalam kolam.
- Melakukan pemanenan selektif yaitu memanen hanya ikan-ikan yang ukurannya paling besar daripada ikan lainnya.
Mencegah Kanibalisme Ikan Lele Menggunakan Buah Mengkudu
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hormon serotonin pada otak mempengaruhi sifat kanibalisme pada ikan lele. Tingginya kandungan hormon ini dapat mengakibatkan kecenderungan sifat agresif ikan lele menjadi berkurang. Konsentrasi hormon serotonin bisa dipicu menggunakan zat scopoletin. Zat ini banyak terdapat di dalam buah mengkudu. Zat scopoletin bisa meningkatkan kelenjar peneal yang ada di otak. Kelenjar peneal akan memproduksi hormon melatonin sehingga akan memaksimalkan produksi hormon serotonin.
Adapun cara menggunakan buah mengkudu untuk mencegah timbulnya sifat kanibalisme pada ikan lele adalah sebagai berikut.
- Potonglah buah mengkudu yang sudah masak menjadi beberapa bagian. Lebih bagus lagi bila potongan buah mengkudu ini kemudian diblender sampai halus.
- Buah mengkudu yang sudah halus lantas dicampurkan ke dalam pakan ikan lele. Berikan pakan khusus ini seminggu sekali sampai ikan berumur 60 hari.
- Anda tidak perlu terlalu banyak dalam memberikan buah mengkudu. Dosis pemberian yang kami anjurkan adalah 500 gram per 1.000 ekor ikan lele.
Post a Comment for "Cara Mencegah Kanibalisme Pada Ikan Lele"